Langsung ke konten utama

Ibnu Rusyd

A. Autobiografi Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd memiliki nama lengkap Abdul Walid Muhammad bin Ahmad Ibnu Rusyd. Kelahiran Cordova pada tahun 520 H/1126 M. Ibnu Rusyd berasal dari keluarga yang menjunjung tinggi keutamaan ilmu pengetahuan serta berkedudukan tinggi di Andalusia (Spanyol). Ibnu Rusdy adalah salah seorang filosof Islam terbesar dibelahan barat dunia Eropa pada zaman pertengahan yang dimana pada zaman itu muncul gerakan dengan sebutan “Averrois”.
Keluarga Ibnu Rusyd dari kakek hingga keturunan lainnya sudah tercatat sebagai tokoh keilmuan. Kakek dari Ibn Rusyd pernah menjabat sebagai Qadhi di Cordova yang diamana memberikan peninggalan karya-karya ilmiah yang berpengaruh besar di Spanyol hingga sekarang, begitupun juga dengan Ayah dari Ibnu Rusyd.
Sejak dari dulu keluarga Ibnu Rusyd menaruh perhatian yang lebih terhadap ilmu pengetahuan yang dimana hal itulah menjadi salah satu faktor yang membukakan jalan baginya menjadi ilmuan. Selain daripada itu, ketajaman berpikirnya dan kejeniusan yang dimiliki juga merupakan faktor kebrhasilannya dalam dunia ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika dia dapat mewarisi sepenuhnya intelektualitas keluarganya dan berhasil menjadi seorang sarjana yang menguasai berbagai disiplin ilmu seperti hukum, filsafat, kedokteran, astronomi, dan sastra arab.
Ibnu Rusyd telah dipandang sebagai pemikir yang sangat menonjol khususnya pada periode perkembangan filsafat Islam mencapai puncaknya. Hal tersebut karena keunggulan dan kekuatan filsafatnya yang sangat luas dan besar terhadap perkembangan pemikiran di Barat yang dimana filsafatnya merembes dari Andalusia hingga keseluruh negeri-negeri Eropa. Kemudian pada tahun 1169 M, Ibn Tufail membawa Ibn Rusyd kehadapan Sultan Abu Ya’qub Yusuf yang dimana sultan ini berpikiran ingin memajukan dan berpikiran lebih terhadap ilmu pengetahuan. Saat itu Ibnu Rusyd berumur sekitar 43 Tahun, ia diberi tugas untuk menyeleksi dan mengoreksi berbagai Syarah dan tafsir-tafsir karya Aristoteles yang dimana Ibn Rusyd saat itu berhasil mengungkap banyak cacat dari karya tulisan yang dikarenakan kekliruan para penulis sejarah dan penafsir lainnya. Kemudian, pada tahun 1182 M, Ibn Tufail memasuki usia senja sehingga Ibn Rusyd yang menggantikannya sebagai dokter pribadi Sultan Abu Ya’qub Yusuf di Istana Marakish. Ibnu Rusyd selain ahli dalam bidang filsfat, beliau juga ahli dalam bidang hukum Islam, namun dalam memutuskan sesuatu Ibnu Rusyd tidak pernah lepas dari corak filsafat.
Ibnu Rusyd memiliki andil yang sangat besar dalam perkembangan fiqh Islam. Menurut Abu Hasan al-Andalusia, Ibn Rusyd adalah hakim agung yang banyak menguasai multi disiplin ilmu, dan ia adalah seorang fuqaha Andalusia ternama yang dijadikan rujukan di zamannya.
Namun kejayaan Ibnu Rusyd tidak semulus dengan yang dibayangkan, karena sebagai seorang filosof, pengaruhnya dikalangan istana tidak disenangi oleh ulama dan fukaha yang menyebabkan Ibn Rusyd ditangkap dan diasingkan kesuatu temapat yang bernama Lucena di Cordova. Namun tindakan kaum ulama dan fukaha tidak hanya sampai disitu, bahkan mereka membawa pengaruh yang menyebabkan para tokoh filosof tidak disenangi lagi. Hal itulah yang menyebabkan semua buku Ibn Rusyd yang berbau filsafat diperintahkan untuk dibakar kecuali mengenai ilmu-ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika. Ia pun diumumkan keseluruh negeri sebagai penyeleweng dan menjadi kaum kafir.
Ibnu Rusyd dipindahkan ke Maroko dan meninggal disana pada usia 72 tahun.

B. Karya Ibnu Rusyd
Sebagai seorang penulis produktif, Ibnu Rusyd banyak menghasilkan banyak karya-karya dari berbagai disiplin ilmu. Diantara buku-bukunya yang penting yakni sebagai berikut:
1. Bidaya Al-Mujtahid. Buku ini termasuk buku fiqh yang berisi mengenai perbandingan mazhab dari berbagai aliran-aliran.
2. Faslu al-Makal fi ma baina al-Hikmah wal al-Syariah min ittsil (Ilmu Kalam). Buku ini berisi mengenani adanya penyesuaian antara filsafat dengan syariat dan sudah pula diterjemahkan kedalam bahasa Jerman pada tahun 1895 M oleh Muler.
3. Manahij al-Adilah fi Aqaidi Ahl al-Millah (Ilmu Kalam). Buku ini menguraikan mengenai aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu kalam dan kelemahan dari setiap aliran tersebut.
4. Tahafut al-Tahafut merupakan buku yang terkenal dikalangan ilmu filsafat yang berisikan pembelaaan terhadap filsafat dari serangan al-Gazali.
5. Damimah li Mas’alah al-‘Ilm al-Qadim, dalam buku ini terdapat tinDjauan Ibnu Rusyd terhadap persoalan ilmu Tuhan.
6. Kulliyat fi al-Tibb. Merupakan buku yang berisikan tentang ilmu kedokteran dimana terlihat pengaruh aristoteles dalam buku tersebut, disamping kritiknya bagi para pendahulunya dalam beberapa bidang pengobatan.
7. Makasib al-Muluk wa al-Murabin al-Muharramah. Buku ini berbiacara tentang perusahaan-perusahaan negara dan sistem-sistem ekonomi yang terlarang.
8. Al-Da’awi. Buku ini berisi tentang hukum acara diperadilan
9. Durususun fi al-Fiqh. Buku ini membahas mengenai masalah fiqh.

C. Masa Kekhalifaan
Ibnu Rusyd hidup pada masa kekhalifaan Abu Ya’qub al-Manshur yang dimana berawal dari Dinasti Abbasiyah yang  pusat pemerintahan dipindahkan dari Damaskus ke Bagdad 132 H setelah mengalahkan dinasti Umayyah. H Abu Abbas al-Shaffah sebagai khalifah abbasiyah membuat kebijakan dengan melakukan pembersihan sisa-sisa keluarga dinasti Umayyahh beserta pendukungnya. Namun, salah satu keturunan Umayyah bernama Abdurrahman bin Muawiyah berhasil lolos dan melarikan diri ke Andalusia. Aburrahaman pun membangun kekuatan baru di Andalusia yang sejak saat itu menjadi Dinasti Umayyah II yang pusat pemerintahannya di Andalusia berubah menjadi rival dinasti Abbasiyah di Baghdad.
Diantara raja yang paling terkenal adalah Abu al-Qosim raja dari Sevilla yang memiliki kelihaian dalam mempimpin sehingga kondisi sosial ekonomi negara berkembang pesat. Namun saat itu terjadi penyerangan dari raja Eropa barat dan utara yang beragama kristen yang langkahnya meminta bantuan Yusuf bin Tasyfim raja Barbar di Markasy (Maroko).
Namun, Yusuf bin Tasyim tergiur dengan kemajuan ekonomi tersebut sehingga langkahnya berbalik menyerang Abu al-Qosim yang menjadikannya sebagai tawanan perang (483 H). Sejak saat itu Yusuf dan para pendukungnya membangun dinasti Murabbithin yang wilayah kekuasaannya berpusat di Andalusia dan Maroko sebagai pusat pemerintahan kedua. Abdullah bin Tumart didukung oleh Abd.Mukmin dalam melakukan kampanye anti Dinasti Murabbithin yang dimana mereka berhasil menggulingkan dinasti tersebut yang saat itu mendeklarasikan Dinasti Muwahhidin yang berpusat di Cordova (515 H).
Pada tahun 558 H, Abd Mukmin wafat dan digantikan putranya Abu Ya’qub al-Manshur. Pada masa Khalifah Abu Ya’qub inilah Ibnu Rusyd mendapatkan kepercayaan oleh al-Manshuruntuk dijadikan partner dalam belajar filsafat dan ditugaskan untuk memberikan komentar terhadap filsafat aristoteles. Setelah al-Manshur wafat yang digantikan oleh putranya Yusuf bin Yaqub inilah Ibnu Rusyd difitnah anti pemerintahan dan dituduh Zindiq dan murtad oleh kalangan fuqoha yang menentang filsafat.

D. Pengaruh Karya Ibnu Rusyd di Masa Sekarang
Hasil pemikiran Ibnu Rusyd sudah sangat populer dibarat karena gagasan integrasi agama dan filsafatnya. Ibnu Rusyd tampil membela keabsahan yang membenarkan kesesuaian ajaran agama dengan pemikiran falsafah. Menurutnya, syara’ tidaklah bertentangan dengan filsafat, kerena filsafat itu pada hakikatnya tidak lebih dari bernalar tentang alam empiris ini sebagai dalil adanya pencipta. Karena dalam hal ini syara’ pun telah mewajibkan orang untuk menggunakan akalnya. Pemikiran Ibnu Rusyd tersebu tersebar luas di Eropa dan banyak diterapkan di gereja sehingga menjadi gerakan avrroisme.
Pemikiran Ibnu Rusyd sebenarnya cenderung rasional dan menundukkan segalanya kepada pertimbangan akal yang dimana sangat memberikan pengaruh dalam dunia Islam sekarang ini. Atas sumbangsih pemikiran Ibnu Rusyd, Islam berhasil dijadikan sebuah bentuk perlawanan terhadap aksi kelompok fundamental yang menebar terrorisme. Kemunculannya membuat Islam sebagai salah satu alternatif versi Islam yang berkembang masa kini dan tentu diminati banyak kalangan.






Sumber:
Amri Muhammad. 2012.Khazanah PemikiranFilsafat dan Tasawuf. Solo: Zadahaniva Publishing.

Iqbal Muhammad.Ibn Rusyd dan Averroisme. Jakarta: Perdana Publishing

https://hendrasunandar.wordpress.com/2012/05/08/pemikiran-ibnu-rusyd-dan-pengaruhnya-hingga-masa-kini/

http://aceh.tribunnews.com/2015/02/06/ibnu-rusyd-si-jenius-dari-andalusia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ubaid Ibn Syariyah al-Jurhumi

Ubaid Ibn Syaryah al-Jurhumi merupakan seorang ahli sejarah dan geografi pada masa pra Islam dan masa Islam. Ubaid telah diperkirakan hidup selama 300 tahun lamanya, menurut apa yg telah ditulis oleh Badri Yatim. Sehingga ubaid telah hidup di dua masa yakni masa pra Islam dan masa Islam. Ubaid termasuk penduduk Shana'ah yg terdapat didalam suatu riwayat, atau diriwayat lain yg mengatakan bahwa berasal dari penduduk Raqqah. Pada awalnya Ubaid belum begitu terkenal, menurut Ibn Hasyim dikutip dari Badri Yatim bahwa dia tidak dianggap di negerinya. Ubaid baru terkenal ketika diminta oleh Muawiyah untuk menjadi periwayat kisah-kisah masa lalu. Namun sebelum itu, Ubaid telah dikenal dikalangan warga sebagai ahli kisah dan cerita. Sehingga Muawiyah pun terketuk untuk menjadikannya sebagai ahli sejarah yg dihormati dan telah dianggap pakar sejarah dunia hingga sekarang. Sejak masa pemerintahan muawiyah, Ubaid bahkan dianggap sebagai pembesar kerajaan dan sejarahnya yg sempat ditulis da...